‘’Memilih Hak Hidup
di bumi hak hidup di akhirat Vs Memilih hak mati di Bumi dan hak mati di
akhirat. Pilihan itu ada di tanganmu.’’
Saya bertemu
wanita yang kelihatan secara fisik, tubuhnya kecil tetapi ternyata dia
punya iman dan roh yang kuat. Ia mempertahankan ekstensi diri yaitu hak
kesulungan pada masa mudanya. Kesulungan itu warisan ilahi dalam diri
manusia yang tidak boleh dijual belikan dalam kondisi dan situasi
apapun. Itu titipan Ilahi yang harus dijaga sampai mati di bumi dan
hidup di akhirat.
Salah satu nats
penting dalam kitab suci bertanya, “dengan apakah seorang anak muda
mempertahankan dirinya?.” Lalu jawaban selanjutnya dijawab, “ hidup
kudus.” Lalu bagaiman seorang anak muda mempertahankan kelakuannya
bersih?. Dan jawabannya, “Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.”
Kenapa orang muda harus hidup seperti itu?. Jawabannya singkat saja,
bahwa bagaimana kau mau nmenghadap yang Mahakudus tanpa kekudusan karena
tanpa kekudusan tak seorangpun bisa/mampu melihat Elohim yang kudus.
Persoalannya bukannya kita tidak boleh ketemu tapi masalahnya kita tidak
mampu menghadapi terang pancaran sinar kemuliaanNya. Itulah kendala
utamanya. Yang mampu bertahan adalah orang yang kudus suci.
Lebih jelasnya
kitab kehidupan di Mazmur 119:7-11, menjelaskan sebagai berikut:
” 7 Aku akan bersyukur
kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang
adil. 8 Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah
tinggalkan aku sama sekali. 9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan
kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. 10 Dengan
segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang
dari perintah-perintah-Mu. 11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu,
supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.”
Apa bila
perintah-perintahNya dan janjiNya sudah ada dalam hatimu dan sudah
melakukannya, terus bermimpilah menjadi orang besar yang akan dipakai
luar biasa dan tidak akan dipermalukan. Tetapi apabila engkau permalukan
dan meremekan Tuhan dengan perbuatanmu, maka engkaupun akan
dipermalukan. Jadi sebelum menjaga, menerapkan betul-betul kebenaran
Ilahi dalam hidup anda sebagai orang muda yang punya mimpi hebat, jangan
bermimpi jadi orang besar di bumi apa lagi mewarisi warisan diakhirat.
Kenapa, nats selanjutnya menjelaskan, “ Engkau (Tuhan) menghardik
orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari
perintah-perintah-Mu. Maz. 119:21.” Masihkah anda ingat dengar segar
cerita Adam dan Hawa yang dikeluarkan dari taman Eden?. Bandingkan
dengan kisah itu.
Bagaimana orang
Papua harus minum dan makan dari kebun dan sumurnya sendiri bila
hidupnya sudah dikutuk karena dosa?. Karena, dosa berbicara tentang cara
setan memisahkan manusia dari berkat dan penyediaan Tuhan dan hubungan
dengan Tuhan. Apa bila tidak hidup dalam huubungan dan penyediaan
berarti hidup dalam kutuk, yang penuh dengan sakit penyakit dan
kekurangan, sekalipun hidup di dekat sumur atau kebun sendiri. Kenapa
karena sumber kehidupan sudah direngut dan diambil oleh setan melalui
pilihan, sikap dan tindakan perbuatan yang tidak benar yaitu melanggar
perintahNya dengan melakukan perbuatan dosa.
Jangan biarkan hidupmu
berada dibawa kutuk. Apabila anda sudah terjerat olehnya, karena
penyerahan hak kesulungan yaitu warisan kekal sumber berkat dan
kehidupan kepada kekuasaan kutuk. Cepat keluar dari perangkapnya dan
sucikan diri. Untuk hidup kudus yaitu hidup dalam berkat kelimpahan.
Berkat kehidupan bukan kutuk kematian.
Kisah wanita
cantik mungil tadi, ketika saya ingin menciun tangannya, ia berkata, “
hei…kudus…jaga kekudusan, tidak boleh.” Katanya sambil menarik tangannya
dengan begitu cepatnya. Coba kalau saat itu saya mau mencium pipinya
atau keningnya, bisa-bisa ditampar, tangan aja ngak boleh, padahal pacar
sendiri yang sudah di jalani beberapa tahun.
Kita harus
menyadari bahwa punya pacar bukan berarti memiliki semua hak yang ada
pada dirinya. Dan saya tidak punya hak untuk merebut apapun darinya.
Pacaran bukan berarti wajib menyerahkan hak kesulungan hidup kita kepada
pacar. Jangan terganggu dengan perasaan memiliki pacar, jadi yang ada
pada diri pacar, semuanya saya punya dan saya berhak mengoperasikan
semuanya. Wao… itu pemikiran keliru. Dua individu yang pacaran harus
mengerti benar bahwa sebelum ada ikatan perjanjian keduanya belum bisa
menyatu karena belum dipersatukan Tuhan dihadapan manusia melalui ikatan
pernikahan suci. Jangan menyerahkan dirimu hai perempuan_perempuan bila
pacarmu ingin menciummu sekali saja, apa lagi dengan perasaan sayang
yang di dorong oleh nafsu birahi.
Anak-anak muda,
bila kau sayang kepada pacarmu ubah konsep berpacaran. Kalau sayang
pacarmu berarti saling menjaga dan saling melindungi satu sama lain
untuk tetap kudus. Apa bila kalian saling menjama, meraba, memegang
bagian-bagian yang terlarang dan menciumnya sekalipun, berarti anda
sedang saling membunuh dan merugikan satu sama lain. Apa lagi melakukan
hubungan seks di luar pernikahan berarti anda memenjarahkan hidup anda
dalam “ KUTUK” maka terkutuklah engaku dan keluargamu selama kau hidup
di bumi.
Anda mengeluarkan
diri karena dosa maka anda sudah terpisah, dari kerajaan Yesus masuk ke
kerajaan iblis maka hidup anda berada dalam dominasi (kekuasaan) SETAN
bukan kekuasaan Tuhan YESUS. Berarti hidup anda sudah dipenuhi kutuk.
Kau tahu kan bagaimana orang yang hidupnya dalam kutuk?. Jangan salahkan
Tuhan bila anak pertama, buah sulung diambil setan, hidup dalam
ketakutan dalam segala aspek, sakit penyakit dan hidup kekurangan dan
mendapatkan banyak harta tetapi tidak pernah puas. Itulah upah dari
dosamu. Dan upah yang lebih besar menantimu yaitu maut. Kematian dan
penyiksaan kekal.
Pertanyaan tantangan
buat kita semua adalah, BERANIKAH HIDUP BERLAWAN ARUS DAN ARAH DENGAN
DUNIA INI?. Jawaban ada di pilihan, sikap dan tindakan anda untuk berani
hidup bersih/kudus dihadapan manusia dan Tuhan. Mat berjuang sobat muda
Papua untuk mati atau untuk anda hidup, kehidupan yang anda jalani
ini?. GBU ALL.
Ellya ArT